Ada Temuan BPK-RIÂ Dalam WTP 2019Â Kabupaten Kampar
- Sabtu, 27 Juni 2020 - 19:36 WIB
- Reporter : Aulia MH
- Redaktur : Oce E Satria

KLIKMX.COM. KAMPAR -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Riau menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2019 Kabupaten Kampar, Kamis (25/6/2020) kemarin.
Penyerahan LHP atas Laporan Keuangan Tahun 2019, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19 di Auditorium lantai 2 Kantor BPK Perwakilan Provinsi Riau oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Riau, T Ipoeng Andjar Wasita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2019, BPK RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Opini ini diberikan atas dasar kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), efektifitas Sistem Pengendalian Internal (SPI), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta pengungkapan dalam laporan keuangan yang memadai," ungkap Ketua BPK Perwakilan Riau.
Hasil Pemeriksaan BPK selain disampaikan kepada DPRD, juga disampaikan kepada bupati untuk segera ditindaklanjuti dan digunakan sebagai bahan perbaikan, peningkatan kinerja pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah.
Lanjutnya, ada beberapa pokok temuan yang perlu untuk diperhatikan antara lain ; 1. Kebijakan akuntansi piutang dan pendapatan belum memadai, 2. Kekurangan volume, 3.Penganggaran dan pengakuan belanja barang dan jasa serta belanja modal belum sepenuhnya memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan, 4. Untuk lebih menertibkan pengelolaan kas.
"BPK mengharapkan hasil pemeriksaan ini dapat memenuhi harapan seluruh pemilik kepentingan (stakeholder), demi terciptanya akuntabilitas dan transparansi keuangan daerah yang lebih baik," sebutnya.
Sesuai dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
"Pejabat wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam LHP. Jawaban atau penjelasan sebagaimana dimaksud disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP diterima," pungkasnya. ***